Sabtu, 31 Juli 2010

Yakinlah Anda Bisa


Ingatlah ketika Anda masih kecil, dan mencoba belajar berjalan.  saya yakin anda mengalami seperti ini: Pertama Anda harus belajar untuk berdiri: sebuah proses yang melibatkan seluruh tubuh, jatuh lalu kembali berdiri. Anda kadang tertawa serta tersenyum, tapi dilain waktu anda menangis dan meringis karena sakit. Entah, seperti ada tekad dan keyakinan dalam diri Anda bahwa Anda akan berhasil, apa pun dan bagaimanapun. Anda punya motivasi dalam diri Anda
Setelah banyak berlatih akhirnya Anda mengerti bagaimana keseimbangan diri Anda, sebuah persyaratan untuk kejenjang berikutnya. Anda menikmatinya dan seolah-olah punya kekuatan baru, punya motivasi baru. Anda akan berdiri dimana Anda suka – di tempat Anda, di sofa, di pangkuan ibu Anda, Bapak anda, atau pun seseorang. Itu adalah waktu yang menggembirakan – Anda melakukannya! Anda dapat mengontrol diri Anda. Anda tersenyum dan tertawa lucu, puas akan keberhasilan Anda.  Sekarang – langkah berikutnya – berjalan. Anda melihat orang lain melakukannya – ini keliatannya tidak terlalu sulit – hanya memindahkan kaki Anda saat Anda berdiri, kan?
Salah – ternyata lebih kompleks daripada yang Anda bayangkan. Anda berurusan dengan rasa frustasi. Tapi Anda terus mencoba, mencoba lagi dan mencoba lagi dan lagi sampai Anda tahu bagaimana berjalan. Anda selalu ingin kedua tangan anda diberi pegangan saat berjalan.
Jika orang melihat Anda berjalan, mereka akan bertepuk tangan, mereka tertawa, mereka akan memberi semangat, “Ya Tuhan, lihatlah apa yang dia lakukan”. “Oh anakku sudah bisa berdiri”. “pandainya anakku, pintarnya anakku” dan lain-lain. Dorongan ini memicu Anda; dorongan itu menambah rasa percaya diri Anda. Dorongan itu memotivasi Anda
Namun meski begitu, Andapun mencoba berjalan saat tak ada yang melihat Anda, saat tak ada yang bersorak-sorai? Setiap peluang ada, Anda berlatih untuk berjalan.  Anda tidak bisa menunggu seseorang untuk memotivasi Anda untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Anda belajar bagaimana untuk memotivasi diri sendiri.
Jika kita bisa mengingat hal ini tentang diri kita di hari ini.
Ingat bahwa kita bisa melakukan apapun yang kita pikiran. Kita mampu mengatur jika kita mau dan bersedia melewati proses, seperti ketika kita belajar berdiri, seperti ketika kita belajar berjalan. Kita tidak perlu menunggu orang lain untuk memotivasi kita, kita perlu memotivasi diri kita sendiri.
Jika Anda sudah lupa bagaimana melakukan hal ini, atau merasa seperti beku, kaku dan gamang. Maka Anda membutuhkan motivasi, ambillah kembali perjalanan singkat dalam hidup Anda yang telah lewat – Lihatlah prestasi Anda, tidak peduli prestasi besar atau prestasi kecil – atau saat-saat dimana Anda bertemu dengan tantangan dan menemukan cara untuk berhasil. Ulanglah keberhasilan itu saat ini, saat anda menghadapi permasalahan yang sedang anda hadapi.
Fokus pada semua hal yang Anda pikir Anda tidak bisa lakukan, kemudian lakukanlah. Lihatlah buah hati anda. Mereka tidak pernah menyerah. Dan mereka yakin serta percaya terhadap anda, bahwa anda mampu dan bisa.  Mereka percaya di dalam semua kehidupan Anda!
Sekarang Anda harus percaya pada diri Anda! Yakinkan pada hati Anda Bahwa Anda pasti bisa.
“Ingat, hari ini adalah hari terbaik dalam hidup Anda, milikilah masa depan yang indah, dengan membuat perubahan hari ini!

Memelihara Mimpi




Sebelum sebatang pohon dapat tumbuh tinggi, terlebih dahulu ia harus menanamkan akarnya jauh ke dalam tanah, demi memperoleh zat gizi. Sama dengan mimpi anda. Bila anda ingin impian berubah menjadi kenyataan, anda harus mencari cara untuk memberi makan dan memelihara mimpi anda.
Sangat tidak realistis untuk berharap bahwa anda dapat mencapai bintang, tanpa terlebih dahulu menanam akar dalam tanah padat. Bermimpi itu gampang – sesuatu yang hidup di alam khayal. Namun mewujudkannya di alam nyata membutuhkan perjuangan keras.
Tanpa akar yang kuat, bahkan pohon tertinggi dan berbesar – akan tumbang. Tanpa terus belajar, bersikap disiplin, memelihara integritas, komitment, ketabahan, kesabaran, dan usaha – bahkan mimpi yang paling mungkin dan paling hebat – akan tumbang.
Mimpi dan tujuan anda memerlukan pemeliharaan. Tanamkan akar mimpi
anda sedalam dan selebar mungkin – hingga tidak ada batas setinggi
tas apa anda akan jangkau…

Sebuah Cerita

Pada suatu ketika dikisahkan ada seorang tua renta yang tinggal dengan anak dan menantunya yang sudah berputra 6 tahun.
Sang kakek sudah mengalami kesulitan saat berjalan ataupun menggerakkan tangannya karena stroke yang pernah diderita sebelumnya.
Seperti biasa saat makan malam seluruh keluarga berkumpul dimeja makan diruang tengah. seperti biasa pula karena ketidak seimbangan tangannya ada saja alat makan yang terjatuh, sup atau air tumpah dan membasahi taplak meja makan.
melihat itu semua gusarlah pasangan suami istri tsb. “… kalau begini terus, hilang selera makanku.!!! ” begitu keluh sang menantu.
akhirnya dengan kesepakatan bersama suami istri tsb membuat meja kecil lalu diletakkan disudut ruangan, tidak lupa pula mereka membeli peralatan makan dari plastik untuk sang kakek.
Sejak itu anak dan menantunya dapat menikmati makan malam tanpa merasa terganggu ulah sang kakek. sementara dari sudut ruangan kerap terdengar isak tangis sedih sang kakek yang makan sendirian dimeja kecilnya. tak jarang bubur yang berhasil masuk kemulutnya sudah bercampur tetesan air matanya. tak jarang sang kakek tidak makan karena sup atau buburnya tumpah ke lantai.hal itu makin membuat anak dan menantunya geram dan mengomel pada sang
kakek. melihat itu sang cucu yang baru berusia 6 tahun itu hanya diam dan tak satu patah kata pun terlontar dari bibirnya yang mungil.
Suatu malam sebelum tidur, seperti biasa pasangan suami istri tsb masuk ke kamar anaknya untuk mengucapkan selamat tidur. tapi malam itu putranya masih
terlihat asyik dengan mainan kayunya.
sang ayah bertanya : ” Apa yang sedang kau buat nak…sampai kau belum tidur juga ? “
dengan penuh semangat sang putra menjawab : ” aku sedang membuat meja makan untuk ayah dan ibu kalau aku sudah besar nanti ….dan akan kuletakkan disudut ruangan tempat kakek makan ” bagus kan yah…?.
mendengar jawaban putranya suami istri tsb merasa amat sedih dan terpukul.
malam itu mereka sadar harus ada yang dibenahi.
Sejak malam itu suasana diruang makan kembali seperti semula, semua berkumpul dalam satu meja makan, bedanya tak ada lagi terdengar suara omelan meski selalu ada saja alat makan yang jatuh atau sup tumpah mengotori taplak meja. tidak ada lagi meja kecil disudut ruangan dengan suara isak tangis sang kakek yang membuat sang cucu berhenti makan.

Kekuatan Sebuah Mimpi

Kekuatan Sebuah Mimpi

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya

Pernah tahu kata-kata di atas? Yupz, kata-kata tersebut adalah penggalan lirik dari soundtrack film Laskar Pelangi. Kita bukan mau membicarakan filmnya yang mampu menginspirasi banyak orang. Tapi kita akan membicarakan satu poin bagus dari lirik tersebut yaitu tentang mimpi.

Mimpi disini bukan mimpi kala kita tidur. Tapi mimpi disini adalah nama lain dari cita-cita yaitu sesuatu yang ingin kita capai dan raih. Mimpi inilah yang menjadi ‘kekuatan’ kita untuk melangkah tak peduli seberapa berat cobaan kehidupan itu melanda. Mimpi ini pula yang menjadi kunci, tak peduli seberapa tinggi cita-cita yang ingin kita gapai.

Tak ada yang salah dengan mimpi. Semua sah-sah saja dengan mimpi. Jangan pernah membatasi mimpi kamu. Tapi ketika sudah sampai di tataran realitas, kaki kamu kudu tetap berpijak ke bumi. Contoh sederhana nih, kamu bermimpi bisa menjadi kaya raya. Mimpi ini tak salah ketika diwujudkan dengan bekerja keras dan halal untuk meraihnya. Tapi mimpi ini jadi tak realistis ketika diwujudkan dengan cuma berangan-angan di siang bolong, malas bekerja dan hanya berkhayal. Lebih parah lagi ketika mimpi yang sebetulnya baik-baik saja ini diwujudkan dengan mencari uang dengan cara haram. Naudzubillah.

So, yang membedakan mimpi yang satu dengan mimpi yang lain adalah seberapa tangguh kamu berusaha meraihnya dengan jalan yang benar. Masih ingat nggak kamu dengan kisah sejarah Muhammad al-Fatih sang penakluk Konstantinopel? Kekuatan yang dipunyai oleh pahlawan Islam ini dimulai dari sabda Rasulullah SAW ketika menggali Parit Khandaq; “..Constantinople (kini Istanbul) akan jatuh ke tangan tentara Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, tentaranya adalah sebaik-baik tentara…” (Hadis riwayat Imam Ahmad).

Berangkat dari hadits ini, Muhammad al-Fatih mencanangkan mimpi penaklukkan Konstantinopel sebagai kekuatan untuk berjuang. Meskipun banyak orang mencibir mimpi tersebut mengingat betapa adidayanya Konstantinopel saat itu, al-Fatih cuek saja. Dengan niat dan upaya yang tulus serta berharap ridho-Nya semata, berhasillah al-Fatih mewujudkan mimpi besar Rasulullah SAW dan segenap kaum muslimin itu.

Sesuatu yang terlihat mustahil saja bisa terwujud sedemikian rupa dengan kekuatan mimpi dan kehendak Allah, apalagi mimpi-mimpi lain tentu saja sangat mungkin untuk terwujud. Apa pun mimpi kamu semisal ingin jadi dokter atau ahli nuklir yang sekaligus hafidz Qur’an, pengemban dakwah yang merindukan tegaknya Khilafah yang menerapkan syariat Islam, jadi usahawan muslim yang sukses selevel dengan Abdurrahman bin Auf, dll-semua itu pasti bisa terwujud, insya Allah.

Tidak ada yang tidak mungkin dalam kehidupan kaum mukminin itu. Karena sungguh, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum bila kaum itu tidak mau merubah nasibnya sendiri (Ar-Ra’du:11). Jadi, jangan takut bermimpi ya. Tentu saja diikuti dengan ikhtiyar dan doa maksimal serta tawakkal yang tebal. So, ayo berlomba-lomba bermimpi setinggi-tingginya dan mewujudkannya jadi kenyataan